Di Balik Film "Langkah Yang Tertunda", Ternyata Sutradara dan Pemerannya Mantan Pecandu Narkoba

PASURUANTIMES, TULUNGAGUNG – Untuk mencegah makin meluasnya penyalahgunaan narkoba di Tulungagung, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) melaunching film “Langkah Yang Tertunda”. Namun tahukan anda pemeran dari film itu?
Wartawan tulungagngtimes.com berkesempatan mewawancari langsung sutradara dan pemeran utama dari film itu. Sang sutradara dan kedua pemeran utama dalam film itu merupakan mantan pecandu yang telah lepas dari jerat narkoba.
Adalah Charles Pilippe, pria 36 tahun asal Jakarta menjadi pengarah film edukasi tentang penyalahgunaan narkoba itu. Sedang kedua pemeran utama bernama Desi Mirandani (perempuan, 22 tahun) yang merupakan istri dari Charles Pilippe dan Andriani Yuningsih (perempuan, 23 tahun).
Charles belajar dunia perfilman saat dirinya berada di rehabilitasi di Lido, Bogor. Di tempat ini pula dia bertemu dengan Desi Mirandani yang sekarang menjadi pendamping hidupnya.
Perjalanan Charles untuk lepas dari jerat narkoba cukup panjang. Mengenal narkoba sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 1997 silam. Dia bahkan harus keluar masuk bui karena penyalahgunaan narkoba. Setidaknya 3 kali dia harus berurusan dengan pihak berwajib.
“Kena 1 tahun 2 kali dan terakhir 1 tahun 2 bulan,” ujar pria berkacamata itu.
Pertama kali kenal barang haram itu dari suatu daerah di Jakarta yang bernama Gang Bali. Paket hemat putaw diperolehnya dengan harga Rp 20 ribu. Charles pernah over dosis putaw yang mengakibatkan dirinya harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, beruntung jiwanya masih bisa tertolong.
“Di parkiran sekolah saya sempat OD, lalu ditolong oleh orang yang ada di sekitar situ dan dilarikan ke rumah sakit,” kenang Charles.
Dari penuturan Charles, temannya menikmati narkoba juga dari kalangan artis papan atas. Bahkan grup band legendaris yang sudah menelurkan beberapa album juga menjadi temannya dalam menikmati barang haram itu.
Akhirnya pada 2015 lalu dirinya menjalani rehabilitasi di Lido, Bogor. Sejak keluar dari rehabilitasi, kini dirinya menjalani kehidupan tanpa narkoba dan dipercaya sebagai konselor bagi pengguna narkoba.
Sementara itu istri Charles, Desi Mirandani yang akrab disapa Mira dan temannya Andriani Yuningsih atau Nining, mengenal narkoba jenis sabu sejak sekolah di salah satu sekolah kejuruan negeri di Kabupaten Tulungagung.
Keduanya merupakan teman satu bangku. Keduanya kenal sabu dari teman mereka yang lalu menghubungkan mereka dengan bandar.
“Awalnya sama teman dikenalkan kurir, lalu dikenalkan bandarnya,” tutu Mira.
Hampir tiap hari dirinya menggunakan sabu. Biasanya Mira dan Nining menggunakan sabu selepas pulang sekolah atau bolos sekolah. Biasanya mereka menggunakanya di kost sang bandar.
Saat orangtua mereka mengetahui kebiasaan Mira dan Nining dalam menggunakan narkoba, kedua anak itu dibawa ke yayasan Plato di Surabaya yang bekerja sama dengan BNN dalam melakukan rahabilitasi. Sayang selepas mengikuti rehabilitasi, keduanya kembali terjerumus dalam jerat narkoba untuk kedua kalinya.
“Setelah rehabilitasi ketemu teman pamakai, akhirnya memakai (sabu) lagi,” tutur Mira.
Lantaran terjerumus kedua kalinya, pihak keluarga meminta pada BNNK Tulungagung untuk merehabilitasi mereka ke Lido, Bogor.
Meski awalnya sempat ogah untuk direhabilitasi lagi, akhirnya karena kemauan orangtua, mereka mau untuk direhabilitasi.
“Karena orang tua setuju akhirnya mau direhabilitasi lagi,” tutur Nining.
Kini ketiganya sudah lepas dari jerat narkoba. Mereka berusaha memberitahu pelajar atau yang berpotensi memakai narkoba untuk menjauhinya melalui film yang telah mereka buat. Film yang bercerita tentang perjalanan Mira dan Nining untuk terbebas dari narkoba.
Seluruh pemeran dan kru yang terlibat dalam pembuatan film ini merupakan mantan pecandu narkoba. Mereka berharap dengan melihat film ini, para pengguna maupun yang akan menggunakan narkoba meninggalkan narkoba dan sadar akan bahaya narkoba.
-
Abrakadabra....!! Kawasan Baru Industri Tumbuh Subur di Lahan Hijau Pasuruan
Aneh tapi nyata. Belum tuntas Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) empat kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang dibahas sejak 2015, kini sudah berdiri kawasan baru industri di atas lahan hijau.
-
400 Calon Investor Terganjal Perda RDTR yang Tak Jelas Jluntrungnya
Buntut ketidakjelasan nasib Perda Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) yang dibahas sejak 2015 lalu, sebanyak 400 calon investor belum bisa merealisasikan usahanya di Kabupaten Pasuruan.
-
Habaib-Ulama Pasuruan Minta Menangkan Prabowo-Sandi, Emak-Emak Sumbang Dana Perjuangan
Sejumlah habaib dan ulama di Pasuruan meminta kepada masyarakat untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 17 April mendatang.
-
Sepasang Suami Istri di Kota Malang Jadi Korban Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir, Berikut Kronologinya
Makin banyak saja pohon tumbang akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai petir serta angin kencang yang berlangsung sekitar 30 menit sejak pukul 12.50 WIB di Kota Malang, Selasa (19/2).
-
Raperda RDTR 2015 Tak Jelas Jluntrungnya, Pemkab Pasuruan Sudah Ajukan Lagi Raperda RDTR
Belum tuntas pengesahan rancangan peraturan daerah (Raperda) Recana Detail Tata Ruang (RDTR) tahun 2015 lalu.
-
Lecehkan Profesi Jurnalis, Caleg DPRRI Partai Golkar Misbakhun Diadukan ke Polisi
Calon legislatif (caleg) DPRRI Partai Golkar, daerah pemilihan (dapil) Jatim II, Misbakhun, diadukan ke Polres Pasuruan.
-
Polisi Bawa Suami Pembunuh Anak-Istri ke RS Bhayangkara
Perbuatan Nardian yang tega menghabisi nyawa istri dan anak kandungnya sendiri mengundang berbagai pertanyaan, terutama motif pelaku saat melakukan tindakan keji tersebut.
-
Debat Capres Kedua Diwarnai Ledakan Bom, Ini Ceritanya
Debat Calon Presiden (Capres) kedua malam ini yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) nampaknya tidak sepenuhnya aman. Dalam nonton bareng debat yang ada di Parkir Timur Senayan Gelora Bung Karno itu diwarnai dengan ledakan bom sekitar pukul 20.0
-
Kisruh Dana Hibah Rp 80 Miliar, Badan Kehormatan Diminta Panggil Ketua Banggar DPRD Kabupaten Pasuruan
Buntut gagalnya realisasi program pembangunan untuk pedesaan senilai Rp 80 miliar tahun 2019, sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Pasuruan, merasa disesatkan sejak awal pembahasan RAPBD 2019. Badan Kehormatan (BK) DPRD diminta turun
-
Angkutan Liar Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Trolly Taxi di Jalur Aktif Kereta
Transportasi publik merupakan salah satu sarana terpenting di setiap negera di dunia.
-
Suami di Blitar Tega Bunuh Istri dan Anak Balitanya dengan Cara Sadis
Awal tahun yang kelam bagi pasangan suami istri Nardian (38) dan Sri Dewi (38) asal Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
-
Akhirnya Minta Maaf, Ini 17 Cuitan Fadli Zon tentang Puisi Doa yang Ditukar
Setelah lama polemik puisi kontroversial Fadli Zon berjudul "Doa yang Tertukar" ramai di jagad maya kini mulai reda.
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]pasuruantimes.com | marketing[at]pasuruantimes.com