Saat Tinja Jadi Bir di Swedia, Kita Masih Sibuk Urus Warga BAB Sembarangan

PASURUANTIMES, MALANG – Swedia telah melangkah maju lebih jauh dalam persoalan tinja. Padahal, di sisi lain, pemerintah kita masih sibuk dan kerepotan mewujudkan perilaku bebas buang air besar (BAB) sembarangan di berbagai daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Malang yang masih terbilang banyak warganya yang BAB sembarangan, khususnya di sungai.
Swedia telah berhasil mengolah limbah tinja yang menjadi pekerjaan rumah tak tuntas-tuntas di berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya menjernihkan tinja, tapi juga layak untuk diminum.
Tidak berhenti di situ. Swedia juga sukses mengolah limbah tinja tersebut menjadi bir.
Sedangkan di Jakarta, proses mengolah limbah tinja menjadi air bersih tahun 2018 lalu terjebak pada pro dan kontra. Juga ada sisipan kepentingan politik yang masih lebih mendominasi tujuan baik dari PD Pal Jaya sebagai perusahaan daerah yang mengolah limbah tinja. Yakni, memperbaiki hasil olahan limbah serta untuk efisiensi pengolahan. Jadi, bukan untuk dikonsumsi, seperti gembar-gembor saat itu.
Di Swedia olahan limbah tinja menjadi bir dan dinamakan PU:REST dikembangkan oleh perusahaan pembuatan bir di Stockholm. Mereka bekerja sama dengan Institut Penelitian Lingkungan Swedia (IVL) dan Carlsberg yang memiliki tujuan untuk membuat "air second hand" tersebut menjadi sangat bersih seperti air layak minum lainnya.
Memang hal itu juga masih terimbas pro dan kontra, tapi bukan lagi di ranah bisa atau tidaknya olahan limbah tinja untuk diminum. Di Swedia, persoalannya lebih pada psikologi masyarakat dibandingkan dengan persoalan teknologi pengolah limbah tinja tersebut.
"Kesulitannya untuk memproduksi produk yang menggunakan metode ramah energi dan ramah biaya bukan dari teknikalnya, tetapi dari emosinya," ungkap Staffan Filipsson, manajer proyek IVL seperti dilansir berbagai media dunia.
"Air olahan ini sudah aman dan murni seperti air biasa, tetapi masih banyak orang yang skeptikal tentang air limbah yang dijadikan air minum ini." lanjut Filipsson.
Berpijak dari hal tersebut, maka olahan limbah tinja yang sebersih air minum lainnya tersebut oleh Nya Carnegiebryggeriet (New Carnegie Brewery) disulap menjadi produk bir. "Cara lebih baik untuk membuat konsumen percaya kebersihannya adalah dengan membuat bir," ujar Nya.
Bukan sekadar mencari sensasi, apalagi hanya untuk mewujudkan angka fantastis atas keberhasilan menjaga lingkungan hidup, perusahaan bir Swedia juga bergulat dengan isu global mengenai semakin berkurangnya air.
Hal ini disampaikan Chris Thurgerson, brewmaster di New Carnegie Brewery, yang menyatakan ide penciptaan minuman ini muncul untuk kesadaran tentang solusi berkelanjutan masalah lingkungan.
Di dunia yang terancam kekurangan air, teknologi untuk memurnikan air limbah ke tingkat air keran sangat penting. "Bahwa produsen dan konsumen harus mencoba berpikir berbeda kalau kita ingin menjaga sumber daya alam yang ada di bumi." ucap Thurgerson.
Filipsson menjelaskan, air yang digunakan dalam bir berasal dari Hammarby Sjöstadsverk, tempat pembersihan air IVL, dengan proses pemurnian panjang. Setelah uji kualitas yang ketat, air dikirim ke tempat pembuatan bir, hingga berwarna seperti bir pilsner setelah empat minggu. PU:REST dilaporkan memiliki rasa yang "sangat bersih dan segar". "Pada akhirnya, ini adalah mengenai terobosan untuk pengelolaan air yang berkelanjutan dan untuk memanfaatkan air bersih," ucap Filipsson.
-
400 Calon Investor Terganjal Perda RDTR yang Tak Jelas Jluntrungnya
Buntut ketidakjelasan nasib Perda Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) yang dibahas sejak 2015 lalu, sebanyak 400 calon investor belum bisa merealisasikan usahanya di Kabupaten Pasuruan.
-
Habaib-Ulama Pasuruan Minta Menangkan Prabowo-Sandi, Emak-Emak Sumbang Dana Perjuangan
Sejumlah habaib dan ulama di Pasuruan meminta kepada masyarakat untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 17 April mendatang.
-
Sepasang Suami Istri di Kota Malang Jadi Korban Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir, Berikut Kronologinya
Makin banyak saja pohon tumbang akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai petir serta angin kencang yang berlangsung sekitar 30 menit sejak pukul 12.50 WIB di Kota Malang, Selasa (19/2).
-
Raperda RDTR 2015 Tak Jelas Jluntrungnya, Pemkab Pasuruan Sudah Ajukan Lagi Raperda RDTR
Belum tuntas pengesahan rancangan peraturan daerah (Raperda) Recana Detail Tata Ruang (RDTR) tahun 2015 lalu.
-
Lecehkan Profesi Jurnalis, Caleg DPRRI Partai Golkar Misbakhun Diadukan ke Polisi
Calon legislatif (caleg) DPRRI Partai Golkar, daerah pemilihan (dapil) Jatim II, Misbakhun, diadukan ke Polres Pasuruan.
-
Polisi Bawa Suami Pembunuh Anak-Istri ke RS Bhayangkara
Perbuatan Nardian yang tega menghabisi nyawa istri dan anak kandungnya sendiri mengundang berbagai pertanyaan, terutama motif pelaku saat melakukan tindakan keji tersebut.
-
Debat Capres Kedua Diwarnai Ledakan Bom, Ini Ceritanya
Debat Calon Presiden (Capres) kedua malam ini yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) nampaknya tidak sepenuhnya aman. Dalam nonton bareng debat yang ada di Parkir Timur Senayan Gelora Bung Karno itu diwarnai dengan ledakan bom sekitar pukul 20.0
-
Kisruh Dana Hibah Rp 80 Miliar, Badan Kehormatan Diminta Panggil Ketua Banggar DPRD Kabupaten Pasuruan
Buntut gagalnya realisasi program pembangunan untuk pedesaan senilai Rp 80 miliar tahun 2019, sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Pasuruan, merasa disesatkan sejak awal pembahasan RAPBD 2019. Badan Kehormatan (BK) DPRD diminta turun
-
Angkutan Liar Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Trolly Taxi di Jalur Aktif Kereta
Transportasi publik merupakan salah satu sarana terpenting di setiap negera di dunia.
-
Suami di Blitar Tega Bunuh Istri dan Anak Balitanya dengan Cara Sadis
Awal tahun yang kelam bagi pasangan suami istri Nardian (38) dan Sri Dewi (38) asal Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
-
Akhirnya Minta Maaf, Ini 17 Cuitan Fadli Zon tentang Puisi Doa yang Ditukar
Setelah lama polemik puisi kontroversial Fadli Zon berjudul "Doa yang Tertukar" ramai di jagad maya kini mulai reda.
-
12 Desa Aneh, Ada Desa Penjual Ginjal, Desa Penyakit Tidur, hingga Desa Beracun
Ada ratusan ribu desa di dunia ini. Namun, hanya sedikit desa yang punya "keanehan" karena keunikan dan perbedaan yang khas dibandingkan desa kebanyakan.
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]pasuruantimes.com | marketing[at]pasuruantimes.com